#fiktiffiktiffiktif
Hebat,
kebiasaan ku tidak geser sedikitpun. Satu butir pil, apapun itu, selagi mampu
memberi efek kantuk pada mata akan ku minum. Terlihat begitu buruk. Padahal 7
tahun berlalu. Semua berjalan normal, menyiapkan sarapan, berangkat kerja,
menonton teve dan hal-hal yang mampu aku habiskan sendiri, kecuali satu, tidur.
Satu hal yang teramat aku inginkan, mungkin saja kamu ada di sela-selanya.
Jika
ada, masih ingatkah, ketika aku memegang erat bajumu, menarik hingga robek
separuh, tetapi ceritamu tak segera habis. Malam itu, tegang. Keruh. Seperti
secangkir kopi yang diaduk. Aku kopi, dan kamu pengaduknya.Terasa konyol,
seusiaku masih saja aku bergidik ngeri pada cerita hantu. Aku tak mungkin takut
lagi sekarang, tidakkah kamu ingin bertemu? Munculah apapun kamu.
Begitu
saja, kenapa kamu ini. Belum juga pamit, minimal ucapkan selamat tinggal
kepadaku. Mengapa terlalu terburu-buru?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar