Sebelum aku merintih ketakutan karena kesalah pahaman. Biar
terang. Maaf. Untuk sebuah kesalahan yang tak pernah aku perbuat, mengerti,
ataupun ketahui. Seandainya, suatu hari nanti kau paksa aku untuk menjelasakan.
Sungguh, sampai saat ini aku belum mengerti. Tak satupun jawaban lancar kata
demi kata.
Maaf. Jangan paksa lagi. Dengan gerak atau perasaan yang
tersembunyi dalam-dalam. Sebuah siksa. Sehalus sutra yang mungkin kau dengar,
lihat atau juga tidak. Apa hatimu sudah hangus karena keadaan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar