Find this blog

More Option

19 Agustus 2012

Double Kemenangan # Hadiah Ramadhan untuk Ayah


"Yaaaah, nggak jadi menang dong", dengan harap cemas Ia menempelkan pundaknya ke dinding dingin rumah sakit. Dia senang, tetapi juga sedih.


"Ya jadi lah mas, double menang malah. Ya kan??", seakan tak terima, Cintya segera menyuarakan pikirannya. Mungkin agar tidak melihat kekecewaan karena dia tahu bahwa masnya itu belum genap 3 tahun menjadi mualaf. Mas Seno namanya. Dia mualaf yang sangat taat beribadah, malah lebih taat daripada kami. Terkadang, saat kami bercanda dengannya, kemudian dia lontarkan pertanyaan sepele yang harusnya dapat dengan mudah kami jawab, ternyata sepatah pun kata tak dapat keluar dengan lancar. Malu. Kami seperti digampar balok bambu besar penuh dengan kekuatan. Astaga, padahal kami yang masuk lebih dahulu.


"Kapan selesai?", rasa kantuk seketika mendera karena kelelahannya berjalan beberapa kilometer, hanya sekedar ingin memastikan bahwa Ia akan segera pulang.


"Sebentar lagi Cint. Nggak sampai 1 jam kok", aku mengulang perkataan suster kala itu, ketika kami bertemu di lorong kamar.
Hampir pukul 12.00 WIB, tapi yang ditunggu tak kunjung usai. 
 
"(Kraaaaaak) Ibu Ceria. Keluarga Ibu Ceria??", dengan membawa bungkusan kain, hampir mirip dengan kepompong pada dahan, suster itu bertanya.

"Iya Sus, kami. Bagaimana kondisinya??", Ia menatap sebungkus kain yang dibawa suster itu.

"Sehat Pak. 3,1 kg. Silahkan di adzani dulu".

Dengan antusias mas Seno bergegas memegang dan mendekatkan bibirnya ke telinga kanan si mungil. Sedikit berbisik seperti berpesan, " Selamat datang ke dunia. Aku bapakmu, dan Ini agamamu". Dengan tangisan dia menjawab, " Aku hadiahmu di bulan ini.Jaga aku, Yah."


"Bener kan mas, hari ini punya double kemenangan. Selamat".



Selamat datang :D



Tidak ada komentar:

Posting Komentar