Find this blog

More Option

30 Agustus 2012

Maaf



Sebelum aku merintih ketakutan karena kesalah pahaman. Biar terang. Maaf. Untuk sebuah kesalahan yang tak pernah aku perbuat, mengerti, ataupun ketahui. Seandainya, suatu hari nanti kau paksa aku untuk menjelasakan. Sungguh, sampai saat ini aku belum mengerti. Tak satupun jawaban lancar kata demi kata.
Maaf. Jangan paksa lagi. Dengan gerak atau perasaan yang tersembunyi dalam-dalam. Sebuah siksa. Sehalus sutra yang mungkin kau dengar, lihat atau juga tidak. Apa hatimu sudah hangus karena keadaan?

19 Agustus 2012

Double Kemenangan # Hadiah Ramadhan untuk Ayah


"Yaaaah, nggak jadi menang dong", dengan harap cemas Ia menempelkan pundaknya ke dinding dingin rumah sakit. Dia senang, tetapi juga sedih.


"Ya jadi lah mas, double menang malah. Ya kan??", seakan tak terima, Cintya segera menyuarakan pikirannya. Mungkin agar tidak melihat kekecewaan karena dia tahu bahwa masnya itu belum genap 3 tahun menjadi mualaf. Mas Seno namanya. Dia mualaf yang sangat taat beribadah, malah lebih taat daripada kami. Terkadang, saat kami bercanda dengannya, kemudian dia lontarkan pertanyaan sepele yang harusnya dapat dengan mudah kami jawab, ternyata sepatah pun kata tak dapat keluar dengan lancar. Malu. Kami seperti digampar balok bambu besar penuh dengan kekuatan. Astaga, padahal kami yang masuk lebih dahulu.


"Kapan selesai?", rasa kantuk seketika mendera karena kelelahannya berjalan beberapa kilometer, hanya sekedar ingin memastikan bahwa Ia akan segera pulang.


"Sebentar lagi Cint. Nggak sampai 1 jam kok", aku mengulang perkataan suster kala itu, ketika kami bertemu di lorong kamar.
Hampir pukul 12.00 WIB, tapi yang ditunggu tak kunjung usai. 
 
"(Kraaaaaak) Ibu Ceria. Keluarga Ibu Ceria??", dengan membawa bungkusan kain, hampir mirip dengan kepompong pada dahan, suster itu bertanya.

"Iya Sus, kami. Bagaimana kondisinya??", Ia menatap sebungkus kain yang dibawa suster itu.

"Sehat Pak. 3,1 kg. Silahkan di adzani dulu".

Dengan antusias mas Seno bergegas memegang dan mendekatkan bibirnya ke telinga kanan si mungil. Sedikit berbisik seperti berpesan, " Selamat datang ke dunia. Aku bapakmu, dan Ini agamamu". Dengan tangisan dia menjawab, " Aku hadiahmu di bulan ini.Jaga aku, Yah."


"Bener kan mas, hari ini punya double kemenangan. Selamat".



Selamat datang :D



15 Agustus 2012

Bukan Aku,Jodohku.



Venus, kau tampak lebih indah hari ini. Datang lebih awal bersama senja yang terlalu cepat pergi dari biasanya. Kenapa terlalu tergesa-gesa?? Ini terkesan aneh, tetapi aku menikmatimu. Terus saja seperti ini, yakin ku tak akan bosan meluangkan waktu bersamamu. 

Venus, yang tampak terang dari kejauhan. Setiap kali aku melempar pandangan, kau lah yang pertama kali aku cari. Mengingat masa dimana aku berbicara berdua bersama ribuan bintang, sedetik hilang karena terlambat datang. Tak akan lagi aku lakukan. Janji.

Venus,  aku benci melihatmu. Kau tampak lebih setia ketimbang pasanganku. Setiap kali aku datang, tak pernah sekalipun kau lenyap bersama sejenis mu untuk meninggalkan bulan. Kenapa dia tidak??? 

Venus, dia pergi. Benar-benar pergi. Aku akan menjadi abnormal bila terus menahannya dan berpura-pura tak paham. Setiap kali pergi, kau akan kembali di ufuk barat. Bersama bulan kekasihmu. Apakah dia juga?? Kembali, bersama kekasihnya? Mungkin itu jauh lebih baik, daripada dia hilang dan jauh tanpa ku lihat.

Venus, apakah kau bahagia?? Syukurlah, pasti dia juga. Ternyata bukan aku, jodoh ku. Tetapi Anjar jodohnya, dan Kau jodohku.

13 Agustus 2012

Amplop Lebaran

Lebaran sebentar lagi..
Lebaran sebentar lagi..

Apa yang perlu di siapin hayo??
Kue kering (lagi di pesen), baju baru (pasti udah numpuk rapi di lemari), sepatu (kagak usah, kagak ada yang liat sampe kaki), sodara (siap-siap mau mudik), ibuk (sibuk ngurusin angpau,, hehehhe). Nah, ngomong-ngomong masalah angpau nih ye, biasa nya sodara-sodara pada dateng tuh ke rumah, pasti si ibuk sibuk nyiapin angpau. Buat sodara-sodara yang masih kecil mah, nerima angpau pasti nggak usah pake gaya nutup muka segala. Lah yang udah pada gede, pasti "shy-shy cat" gitu mau nerima. (Termasuk aku, ngarep terus dapet angpau tapi bingung mau nerimanya, wkwkwkkw). Karena si ibuk ngerti banget dah kebiasaan anaknya, dan mungkin aja ditiru sama sodara-sodara sebaya, si ibuk minta tolong buat bikinin amplop angpau. Biar keliatan agak keren dikiiiiiit. Terus yang nerima juga seneng dan nggak usah pake malu.

Ini nih amplopnya, simple cara buatnya, tinggal potong-potong kertas kado, di lem dikit, lalu di tempelin, udah jadi deh.






10 Agustus 2012

Abel Namanya


Fajar tenggelam sore ini, kuhadapkan wajahku untukNya, selepasnya, aku berbincang dengan orang-orang di surau itu. Sambil disuguhkan menu berbuka puasa petang ini, tiba-tiba mendekat gadis jelita kearahku, tersenyum malu gadis itu. Mendekat dan terus mendekat hingga akhirnya sampai pangkuanku, Abel namanya. Aku sudah beberapa kali bertemu dengannya di surau ittu, polosnya ia minta berbagi dengan gelasku. Dan ia pun buat peraturan yang menang suit boleh ambil satu sendok, dan akhirnya akupun bergantian menikmati segelas es itu dengannya. Yaa.. dan aku teringat dengan sosok yang membuatku merindunya.


08:15pm



Aku menunggu sajak harinya. Setelah 18 hari berlalu tanpa sapa. Aku tahu, isyaratMu lebih indah dari apa yang ku duga. Terimakasih.

6 Agustus 2012

Ramadhan Percussion Carnival






It is the last team performed at this night. Through my boarding house. Shown a traditional bali percussion with shalawat to celebrate a fasting month. As far as, that's so interesting, attrack, full of art especially music, merrymaking to the people who have seen. Appreciation for UIN, the university which have an idea making tonight colorfull.

5 Agustus 2012

Ini Rahasia!


Ini sebuah takdir. Bukannya ilusi dari hati yang mengilu. Aku menerimanya.

“Stop”. 

Cukupkan usahamu. Jangan ulangi permintaatn maafmu.
Kamu berhak atasnya. Dan jauh lebih berhak ketimbang aku. Kamu telah banyak berbincang denganNya. Menghabiskan beberapa fajar dan berselimut diantara bintang-bintang. Aku tahu, seberapa besar daya ku, aku tidak akan memilikinya, Tuhan tidak memilihku berbalas sayang dan bersanding di masa tuanya. Bukan lagi cinta namanya, tetapi berganti rindu. 

Sungguh, aku tidak membencimu. Ataupun mencintaimu, masa lalu. Aku tidak akan kecewa atau merasa bahagia atas kepergianmu. Beberapa trik yang sempat kamu tumpahkan ke memoriku agar aku tidak lupa, kamu berhak atasnya. Aku tidak akan lagi peduli saat ini. Tidak akan.
 Ini rahasia kita, dan hanya kita berdua yang mengetahuinya.

4 Agustus 2012

Mantish, Barramundi, Albacore ataupun Trevally

Air matanya menetes satu-satu. Mata yang semula hanya berkaca-kaca, angin dermaga memecahnya perlahan. Pilu. Yang tanpa sadar menghambur keluar dari bilik jantungnya, menindas paksa kebahagiaan yang harusnya ditampakkan jelas. Perpisahan.

     Apakah dia melekatkan gigi-giginya? Atau mengerutkan dahinya? Untuk apa seperti itu?

     Dimana air matanya akan berlabuh jika kita tak mampu mengeram bertahan?

     “Tenang. Kita masih bertemu. Lagi”, kataku menguatkan tatapan dalam petang yang menjemputnya pulang.

Jangan menyalahkan waktu. Yang dengan tiba-tiba merekatkan hati kita. Karena tujuan, keinginan ataupun keadaan. Yang dia lakukan hanyalah berjalan. Pasti akan ada jejak. Inilah perpaduan antara cipta, rasa dan karsa, yang Tuhan sengaja ciptakan untuk keindahan yang tek terbalaskan, mempersatukan empat belas hari dari delapan belas kami. Entah bernoda, membekas atau akan terlupa. Dia tak akan peduli. Pertemuan singkat yang syarat makna ini, pasti ku rindu. Antara mantish, barramundi, albacore ataupun trevally.

3 Agustus 2012

Did you remember? 
Those of us are a story.

Iseng-Iseng Jilid 2, #versi matematika


Udah kayak sinetron aja tuh judul.(Abaikan)

Pas tanpa sengaja buka foto-foto jaman “baheulak”, waktu jaman-jaman nya premen masih enak.(Emang sekarang??) Rasanya otak selancar ke negeri seberang. Main-main gitu, nyoba nyari memori yang masih tertinggal. Dari kenangan huruf A-Z yang masih aja bikin ngakak plus malu sendiri kalo inget, bahwa ternyata selama ini aku tuh emang beneran nggak suka sama matematika. Seberapa lemah lembut gurunya, aku masih aja lemot kalo suruh liat angka. Adanya ya, dulu banget pas aku kelas dua sekolah dasar. Guru matematikanya rese banget tuh,masak kalo mau pulang sekolah ditunjuk acak suruh maju buat ngapalin 1 kali 1 dan seterusnya. Dan yang mampu ngapalin dengan lancar, bisa lolos dari jam tambahan.Hak pribadi dong Bu, mau ngapalin perkalian apa nggak. Mana angka 1-100 itu kan nggak sedikit.
Berdoa merupakan andalan utama kalo lagi kepepet nggak bisa matematika.Aku tegesin lagi ya, dari SD sampe sekarang, andalan utama lolos matematika cuma dengan doa.Insyaallah aman. Tapi nggak jamin nilai aman.(hehehhehe)Kira-kira minimum ke bawahlah. Itu aja aku udah bersyukur banget, itu guru udah mau ngasih nilai. Kalo aku gurunya sih ogah. Keterlaluan banget sih. (Akhirnya sadar.) Masak setiap ulangan harian, malemnya nggak malah belajar tapi dzikir lama-lama. Doanya jelek pula.

“Ya Allah, semoga besok gurunya nggak ada. Terus nggak jadi ulangan. Atau kalo jadi dan gurunya ada,soal buat aku yang gampang-gampang Ya Allah. ”

“Ya Allah, semoga besok banyak yang belajar, jadi aku gampang nyonteknya. Atau kalo nggak banyak yang belajar, besok pagi datang awal ketemu bangku kosong semua, jadi aku bisa pilih yang paling strategis buat nglempar sobekan.”

“Ya Allah, Ya Allah, plis, plis. Amin”

Parah kan.Ngerasa kerdil banget aku, berdoa cuma buat matematika. Tanpa usaha nyoba pula. Minimal  kalo pas lagi diterangin perhati’in baik-baik, terus nyatet. Kalo aku mah enggak, aktifitas utama yaa gambarin muka guru terus dikasih liat ke temen-temen, mana mungkin buku matematika kotor semua. Adanya semua bersih, rapi, wangi. Gara-gara nggak pernah nyatet dan nggak pernah ngerjain PR. Eh, kalo ngerjain PR pernah, waktu itu pas gurunya iseng mau liat PRnya terus di nilai, alhasil datang pagi-pagi buat nunggu kerjaan temen-temen yang rajin. (hehehe)
Tapi yang nggak habis pikir, Tuhan itu adil banget loh. Dia bener-bener tau kalo umatnya tersiksa liat angka. Jadi dari SD sampe kuliah sekarang ini, temen deket ku pasti jago matematika, ya minimal mereka girang gitu kalo suruh ngitung. Ampuuuuun. Gimana critanya orang kayak gitu bisa hidup bahagia?? Subhanallah.
Dari pada kehinaan ku terkuak sia-sia karena matematika. Cukup sekian aja yaah. Harap maklum dan jangan merasa iba.

2 Agustus 2012

"Perjalanan merupakan sebuah prestasi"

1 Agustus 2012

Bicaralah, Sedikit Saja.


Berbisik saja tidak akan cukup. Bicaralah. Walau sedikit. Agar aku mengetahuinya.Bukankah kita pernah diajarkan seberapa besar getaran gelombang suara yang diterima telinga manusia. Sepertinya telingaku menambahi batas minimumnya. Tetapi jangan pernah menanggapku sebagai penyandang tuna rungu. Aku hanya terganggu jika kau berbisik. Jarakmu terlalu jauh. Untuk itu bicaralah,

Sedikit Darinya


Menyesal. 
Tak banyak kata bergulir begitu saja.
Sepertinya aku kejang otak atau terserang anemia akut. Mungkin.
Seakan ambisi dan rindu meluntur dan melebur menjadi satu.

Kondisi apa ini?? Mengambil sapu tangan saja tak sanggup, apalagi berbincang lancar di sampingmu. Apa yang sedang aku fikirkan?? Bodoh, bodoh, bodoh. Aku tidak buta atapun tuli, keadaanku seratus persen sehat. Tolong, bersahabatlah denganku aliran darah. Teruslah mengalir agar aku tidak dingin. Aku bukan gletser yang runtuh dari antartika. Aku manusia.

Tuhan,  beri sedikit celah. Agar aku bisa memandangnya. Sedikit darinya.
“Tidaaak, Tuhan”, jangan ada celah. Aku tidak ingin menikmatinya. Seperti ini cukup.  Biarkan hati yang berdetak mencarinya.

Tapi,… ada banyak hal yang belum tuntas dan harus segera kita bereskan. Aku tidak bergurau, aku serius, Tuhan.
“Haruskah aku terus diam??”,  Aku tau kami tidak hanya berdua, tetapi bertiga denganMu, dan juga mereka. Mungkin Kau akan malu, pun juga dia. Toh, kesempatan tak hanya mampir satu kali, bisikMu.

Aku pamit.