Find this blog

More Option

14 Februari 2012

-mer=eka,=cusuar-






Mereka itu mercusuar yang memberikan penerangan. Sebuah tanda di ujung dermaga. Yang tidak perlu tampak sempurna, juga memesona.
Karena ada dalam diri mereka yang memancarkan tanpa mereka mengeluarakan suara keras-keras lalu memperlihatkannya. 

Hampir satu windu berlalu, berupa momen-momen lucu. Menatap setiap perubahan diri, saling menguatkan layaknya akar yang menjalar dari sebuah beringin dan berupaya ekstra apa adanya. Kita tumbuh sahabat, mendewasa, dan semakin tua saja. Aku begitu ingat bagaimana kebersamaan itu mengalir bagai sungai-sungai. 

"Kamu menapak menghampiri ku kala itu, memakai batik cap warna biru, berponi dan dikuncir rapi", guyonan minggu lalu. Mereka diskripsikan diriku secara menarik dan aku pun tertarik, walaupun terkadang aku seperti dilempar keluar dari garis edar, dan merasa terpukau oleh hal-hal lalu yang terasa baru. Inilah, sahabat. Yang sampai saat ini aku berpendapat bahwa tidak ada satupun penghargaan yang pantas diberikan, karena mereka lebih dari penghargaan-penghargaan berharga, tidak biasa, menerima dan apa adanya. Selamat malam sahabat ku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar