Find this blog

More Option

13 Februari 2012

-berupa punggung-

"Buat apa buku sketsa itu kamu pandangi lama-lama, biasanya kamu seperti orang yang jatuh cinta, merasa paling bahagia sambil ketawa lebar-lebar layaknya orang gila??", sambil memandang aneh.

   "Aneh Ta, ini bener-bener aneh. Siang tadi, aku seperti di paksa mencari memori-memori yang aku sendiri ngga tau ada apa ngga di sini(sambil nunjuk otak)", menunjukkan muka bego.

"Heeee?? maksudnya???", si Cyta garuk-garuk kepala. 

   "Ta,, jangan-jangan aku mengidap amnesia?? Gejalanya sama lo Ta, yaitu lupa. Semakin aku berusaha mengingat, semakin aku ngga dapet apa-apa", berusaha meyakinkan si Cyta sambil mengerutkan alis mata.

"Ngaco terus. Terusin aja masuk ke dunia fiktif mu itu,
selalu berandai-andai, nyleneh dari orang biasanya. Kalo kamu mah ngga amnesia Rie, lebih tepatnya kamu mengidap komplikasi kejiwaan akut stadium akhir. Hahahhaha. Emang apa yang mau kamu sketsa??? Wajah lumba-lumba yang dulu kamu lihat di kebun binatang??", memandang sepele.

   "Cuma sketsa biasa sih Ta. Berupa punggung yang lupa bagaimana bentuk dan rasanya. Aku bahkan ngga bisa mengingat, kapan aku terakhir meletakkan kepala menempel tepat di sebelahnya. Seperti yang dilakukan anak gadis tadi siang, terlelap, menempelkan helmnya di punggung, ngga bercelah, terlihat nyaman dan aku yakin itulah yang dirasakan. Yang aku inget sekarang, kita berada dalam jeda, layaknya orang asing yang bila bertemu cuma bisa tersenyum, layaknya tuan rumah yang menerima seorang tamu. Terasa kaku. Padahal aku dicipta olehnya. Lalu bagaimana aku bisa memulai menggoreskan tinta-tinta??", kemudian keduanya hening seketika.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar