"Buat apa buku sketsa itu kamu pandangi lama-lama, biasanya kamu seperti orang yang jatuh cinta, merasa paling bahagia sambil ketawa lebar-lebar layaknya orang gila??", sambil memandang aneh.
"Aneh Ta, ini bener-bener aneh. Siang tadi, aku seperti di paksa mencari memori-memori yang aku sendiri ngga tau ada apa ngga di sini(sambil nunjuk otak)", menunjukkan muka bego.
"Heeee?? maksudnya???", si Cyta garuk-garuk kepala.
"Ta,, jangan-jangan aku mengidap amnesia?? Gejalanya sama lo Ta, yaitu lupa. Semakin aku berusaha mengingat, semakin aku ngga dapet apa-apa", berusaha meyakinkan si Cyta sambil mengerutkan alis mata.
"Ngaco terus. Terusin aja masuk ke dunia fiktif mu itu,
selalu berandai-andai, nyleneh dari orang biasanya. Kalo kamu mah ngga amnesia Rie, lebih tepatnya kamu mengidap komplikasi kejiwaan akut stadium akhir. Hahahhaha. Emang apa yang mau kamu sketsa??? Wajah lumba-lumba yang dulu kamu lihat di kebun binatang??", memandang sepele.
selalu berandai-andai, nyleneh dari orang biasanya. Kalo kamu mah ngga amnesia Rie, lebih tepatnya kamu mengidap komplikasi kejiwaan akut stadium akhir. Hahahhaha. Emang apa yang mau kamu sketsa??? Wajah lumba-lumba yang dulu kamu lihat di kebun binatang??", memandang sepele.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar