Find this blog

More Option

12 Oktober 2012

Ada



Riwayat hidup manusia tidak mungkin sama. Setiap jalur yang mereka tempuh, ada pertemuan titik yang sama sekali tidak hadir di kehidupan masing-masing pribadi. Oleh karena itu rutinitas, cara pandang, problematika dan pemecahan konflik yang pernah ada atau sedang kita alami berbeda. Ada jalur yang kita ambil lurus, tentram, atau  menyimpang dengan garis yang tak sejajar dan berantakan. Sedang saat ini, satu hal yang membuat kita berada di satu poros yang sama. Satu titik dengan alur garis di suatu sumbu. Sebuah drama orkestra dengan irama musik balad. Bertitik bangun ketulusan, penantian, harapan dan segelintir pertanyaan. Adakah kamu disana?
Esensinya hidup itu ada dan diakui keberadaannya. Sedang kamu ada dalam ketiadaan. Sekilas nyata tetapi ternyata hanya sebuah kapas yang dengan segera terbang melayang. Selembut sutra, tetapi berduri jika diamati. Aku tidak sebegitu tahu tentang tulisan pada riwayat hidupmu, adakah sepatah atau dua patah tertera namaku di lingkar penamu? Atau kertasmu telah penuh dengan jejak tapak? Dan sekali lagi aku berharap. Sebuah ilusi. Mimpi dan bunga tidur malam hari.
Harapan itu seketika pergi bersama pesan yang kukirimkan pagi tadi. Aku mengusirnya paksa. Karena jika Ia tetap hadir, niscaya aku patah dan terkapar diperapian. Hangus dan lenyap menjadi abu. Rela atau tidak, aku harus mengakui. Kamu titik pusat di galaksi kehidupan. Bukan hanya aku yang berevolusi mengitari, tetapi planet lain sedia memutar disampingmu. Dan aku kalah. Karena jawaban yang sempat hadir dan mungkin tak bisa ku baca.
Catatan ini sengaja aku kirim untuk September hingga awal Oktober, Apa kabar? Maaf basa basi di media. Karena hanya dengan media ini aku lancar berbahasa. Dengan perasaan dan ketikan yang beberapa kali sempat berhenti karena sepertinya aku mati kelaparan tanpa kabar. Kali ini aku hanya ingin meminta ijin, ada kamu dalam riwayat ku, ada namamu dalam inisial goresanku. Maaf karena telat, karena sudah beberapa kali aku mencantumkannya. Semoga kamu senang dalam keberadaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar